Tidak semua orang kaya mau atau mampu membeli dan memiliki mobil mewah, namun sebagaian besar di antara mereka tetap ingin tampil bergengsi. Fenomena semacam itu, ditangkap sebagaian pengusaha untuk mendirikan bisnis rental mobil mewah.
Amerika Serikat, negara gudangnya selebritas tingkat dunia memang kerap menyajikan gaya hidup glamour penuh gengsi. Banyak warga negeri itu yang ingin tampil gaya seperti kalangan jetset, namun terkendala kondisi kantong yang cekak.
Hal itulah yang mengilhami perusahaan otomotif Club Sportivo untuk menginvestasikan dana mereka dengan membeli mobil-mobil mewah seperti Ferrari, Porsche, Aston Martin, Lamborghini, Audi, dan Lotus, kemudian menyewakannya untuk kebutuhan kencan hingga pernikahan.
Meski dianggap tidak mampu membeli mobil mewah, namun konsumen Club Sportifo tetap saja merupakan kalangan tha have. Sebab tarif sewa mobil-mobil mewah itu tak bisa dikatakan murah. Club Sportivo memabanderol sewa mobil-mobilnya mulai dari USD 995 atau sekitar Rp 8,6 juta per hari.
Selain tarif tersebut ada beberapa tipe golongan paket. Club Sportivo menyediakan paket membership dengan tarif termurah USD 10 ribu (Rp 86,6 juta) per hari. Sedangkan untuk mobil semacam Ferrari F430, tarif sewanya mencapai USD 1.495 (sekitar Rp 13 jutaan) per hari.
Bisnis rental mobil mewah semacam yang dilakukan Club Sportivo itu, ternyata mendapat sambutan yang cukup bagus dari publik di Amerika Serikat. Buktinya, Club Sportivo mampu embuka cabang di beberapa kota seperti San Fransisco, Silicon Vallley, Sonoma, Monterey, Los Angeles, San Diego, dan Las Vegas.
Gaya hidup semacam itu ternyata sudah menular ke Indonesia. Beberapa tahun belakangan ini bermunculan bisnis rental mobil mewah. Jasa ini biasanya dimanfaatkan untuk menyambut relasi bisnis dari luar kota maupun luar negeri, melayani kebutuhan artis manca negara yang tampil di Tanah Air, kebutuhan syuting dan lain sebagainya.
“Pengguna jasa kami ada yang pribadi ada pula perusahaan,” kata Sima, marketing officer Jakarta Limousine and Rental Car, saat ditemui di kantornya di bilangan Bintaro, Tangerang.
Para pengguna jasa Jakarta Limousine and Rental Car bergam. Mulai dari kaum ekspatriat, eksekutif muda, pelaku bisnis, petinggi partai–terutama saat kongres, event organizer, iklan, syuting dan beberapa perusahaan.
Sopir Profesional
Jakarta Limousine merupakan satu di antara beberapa bisnis rental mobil super mewah di kawasan Ibu Kota. Perusahaan yang telah berusaia lima tahun ini menawarkan harga selangit karena dipatok per 12 jam. Untuk tambahan jam dikenakan tambahan biaya 10%.
Tarif yang termahal adalah sewa mobil Roll Royce Silver Seraph 2001. Harga sewanya mencapai Rp 35 juta per 12 jam untuk mobil lengkap dengan fasilitas sopir dan bensin. Perusahaan itu memang melengkapi bisnsi sewa kendaraan tersebut dengan tenaga sopir yang profesional. Semuanya memiliki bekal pengetahuan sangat baik tentang wilayah Jakarta.
Para pengemudi mobil di Jakarta Limousine and Rental Car wajib membawa ponsel setiap saat dan tetap berhubungan konstan dengan dispatcher. Juga harus selalu memonitor jadwal penerbangan kedatangan. Semua kendaraan dijalankan 24 jam sehari.
“Kami juga melayani sewa per bulan. Misalnya, Toyota Alphard 2007 Rp 25 juta, Toyota Camry 2008/2009 Rp 23 juta, Toyota Fortuner 2008/2009 Rp 16 juta. Kalau sewa bulanan tidak pakai sopir alias lepas kunci,” kata perempuan berambut sebahu itu.
Mekanisme sewa per bulan dengan per jam tentu berbeda. “Kalau sewa jam-jaman tidak perlu meninggalkan jaminan. Kalau sewa per bulan untuk pribadi jaminannya seperti KTP, KK dan PBB. Untuk perusahaan jaminannya seperti SIUP dan PO.”
Mereka menerapkan aturan main, uang muka minimal 50% dan dibayarkan satu hari sebelum mobil digunakan. Pembatalan sebelum tanggal penggunaan akan dikenakan biaya 50% dari harga.
Prospek Cerah
Bisnis sewa mobil mewah meski kecil (niche market), termasuk cerah karena menyasar pasar premium orang berduit yang mendahulukan pelayanan dan tentu saja gengsi. Harga bagi kalangan ini bukan masalah.
Menurut Andianto Setiabudi, Presiden Direktur Cipaganti Group, saat ini pasar bisnis mobil mewah belum memiliki banyak peminat. Meskipun demikian, dia optimistis pasar ini akan terus berkembang beberapa waktu yang akan datang.
“Saya optimistis niche market ini akan terus meningkat mengingat tingginya kebutuhan masyarakat, terutama untuk kalangan corporate yang menyediakan kendaraan buat jajaran direksinya dan keperluan lainnya,” katanya.
Selama ini, kata dia, Cipaganti Group memiliki armada mobil mewah yang jumlahnya kurang dari 100 unit a.l. Toyota Alphard, Mercedes Benz, dan Jaguar.
Harga sewa setiap mobil beragam, mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta per hari. Andianto mencontohkan harga sewa mobil jenis Alphard Rp 2 juta per hari, Mercedez Benz Rp 3 juta per hari, dan Jaguar Rp 2,5 juta per hari. Sejauh ini, Cipaganti menerima pesanan dari kalangan perusahaan (corporate) dan masyarakat umum, seperti untuk keperluan pernikahan.
Cipaganti memberikan dua opsi, yakni sewa dengan disertai sopir dan sewa tanpa sopir. Untuk masa penyewaan mobil tanpa disertai sopir, ungkap dia, Cipaganti Group hanya menerima pemesanan minimum satu pekan. “Adapun penyewaan yang disertai driver, itu bisa untuk per hari,” tuturnya.
Untuk kalangan corporate, ujarnya, Cipaganti biasanya menjalin kontrak dengan perusahaan yang bersangkutan dengan waktu yang ditetapkan bersama, misalnya satu bulan, enam bulan, atau satu tahun masa penyewaan.
Menurut dia, tingkat pemesanan mobil mewah yang memiliki prospek tinggi terdapat di empat kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Tingkat pemesanan mobil super mewah di Cipaganti saat ini mencapai 70% dari seluruh hari operasional atau sekitar 20 hari kerja. Untuk memenuhi permintaan yang mulai tinggi, tutur dia, Cipaganti Group tahun depan berencana akan menambah armada mobil mewah secara bertahap.
Omzet Ratusan Juta
Manajer Jakarta Limousine and Rental Car, Aryanto mengatakan dinamika melakoni bisnis ini tidak ubah dengan bisnis-bisnis lain pada umumnya. Yakni fluktuatif. Ada pasang surut.
“Bisnis ini tak bisa ditebak karena tidak terpengaruh oleh momentum. Yang pasti nilai ekonomisnya lumayan menguntungkan. Dalam satu bulan omzet mencapai Rp 100 hingga Rp 120 juta,” katanya.
Menurut dia, dalam segi keamanan, usaha ini lebih terjamin. “Mobil mewah yang pakai pasti orang berkantong tebal. Orang yang berpendidikan. Nah, orang yang berpendidikan lazimnya mengerti hukum. Orang yang mengerti hukum itu kan bertanggung jawab.”
Pendapat berbeda justru diungkapkan Blue Bird Group Pusaka Prima Transport untuk pelanggan korporat dan Golden Bird yang bergerak di pasar retail. Ketersediaan armada dari dua divisi itu mencapai lebih dari 2.000 unit mobil segala merek.
Golden Bird mengoperasikan tiga merek mobil a.l Mercedes-Benz, Lexus, dan Toyota Vellfire. Pelanggannya mulai dari pebisnis, kalangan ekspatriat, sampai pengantin baru. “Kami punya semua tipe sedan Mercedes-Benz, dari C Class sampai S Class. Lexus kami menyediakan sekitar 10 unit untuk pelanggan, sementara yang paling mewah adalah Vellfire terbaru, tersedia sekitar 40 unit,” kata Teguh Wijayanto, juru bicara Blue Bird Group.
Kerasnya persaingan di bisnis sewa menyewa mobil mewah membuat Teguh terpaksa menutup mulutnya mengenai tarif sewa per unit. “Yang jelas bisa disewa per hari, per minggu, dan per bulan. Fleksibel pokoknya,” katanya.
Untuk melengkapi layanannya, Golden Bird juga menyediakan layanan limo di mana dalam paket itu pelanggan menyewa mobil sekaligus pengemudi. “Kami sering menganjurkan agar pelanggan menyewa mobil dengan pengemudinya. Karena, kalau ada apa-apa, pengemudi bisa langsung ambil tindakan secara cepat,” kata Teguh.
Namun, tanpa pengemudi pun pelanggan sebetulnya tetap bisa merasa tenang karena Golden Bird akan langsung mengirim mobil baru jika unit yang disewa mengalami gangguan. Pendek kata, ada uang ada layanan. Gengsi didapat, hati tenang. ins
Contoh Harga Sewa Mobil Mewah (per 12 jam)
Hyundai H1 2010 Rp 2 juta
Toyota Alphard 2007 Rp 2,2 juta
Toyota Vellfire 2010 Rp 2,5 juta
Mercy E 200 2007 Rp 2,5 juta
Mercy C 200 2010 Rp 2,5 juta
Honda Accord 2009 Rp 2,5 juta
Mercy E 230 2009 Rp 3,5 juta
Toyota Harrier 2007 Rp 3,5 juta
Volvo Limousine 960 1999 Rp 3,5 juta
BMW Z4 2004 Rp 4 juta
Mercy S 300 2008 Rp 8,9 juta
Mercy S 350 2008 Rp 8,9 juta
Toyota Land Cruiser 2009 Rp 9 juta
Mercy S 500 2008 Rp 11,5 juta
Daimler Chrysler 2010 Rp 11,5 juta
Mercy SLK 2009 Rp 11,5 juta
Hummer H2 2004 Rp 16 juta
Roll Royce Silver Seraph 2001 Rp 35 juta