Tim arkeolog dari Centre for Baltic and Scandinavian Archaeology di Jerman berhasil menemukan fosil dari 100 individu di wilayah Tollense Valley, bagian utara Jerman. Ilmuwan memperkirakan, tulang belulang tersebut merupakan milik korban pertarungan brutal yang berlangsung pada zaman Perunggu sekitar 1200 tahun Sebelum Masehi.
Ada sekian bukti yang mendukung pendapat itu. Beberapa tengkorak retak dan pada salah satu tubuh terdapat mata panah yang menembus hingga 2 cm. Delapan tulang lain juga mengalami luka dan ada satu tulang paha yang patah menunjukkan bahwa pemiliknya sempat jatuh dari kuda sebelum tewas dalam pertempuran.
Menguatkan bukti bahwa tulang belulang itu milik korban pertempuran, ilmuwan tak menemukan tembikar ataupun batu nisan yang mengindikasikan adanya pemakaman. Ilmuwan juga menemukan senjata yang ditemukan pada peperangan tersebut berupa senjata kayu seukuran bat bisbol dan batang yang mirip palu.
Penemuan tulang belulang itu mengantarkan ilmuwan pada hipotesis bahwa Tollense Valley merupakan situs pertarungan tertua zaman Perunggu. Bukti adanya pertarungan pada zaman lain, misalnya Neolitik, pernah ditemukan di wilayah Talheim, tetapi karakteristiknya berbeda dengan yang ada di Tollense Valley.
Dr Harald Lubke, pimpinan penelitian, mengatakan, “Ada banyak tanda bahwa pertarungan terjadi tepat sebelum korban tewas dan mayat-mayat tidak dikuburkan secara normal. “Ia juga menambahkan bahwa sepertinya konflik terjadi di wilayah sungai dan ada banyak tulang dari tubuh korban yang mungkin ada.”
“Sangat penting untuk menemukan tempat di mana mayat-mayat jatuh ke air dan itu akan menjelaskan apakah benar pertarungan yang terjadi saat itu, atau hal lain. Namun, kami percaya bahwa pertarungan adalah penjelasan yang terbaik saat ini,” ujar Lubke. Penelitian Lubke dan timnya dipublikasikan di jurnal Antiquity.
No comments:
Post a Comment