Saat asyik membaca                  koran atau majalah dalam   sebuah perjalanan tiba-tiba kepala merasa                  pusing.   Pernah mengalaimi kejadian seperti itu? Timothy C. Hain, guru besar ilmu  saraf di Northwestern                   University Medical School, dan  Charles M. Oman, direktur Man Vehicle                   Laboratory di  M.I.T Center pernah menjelaskan tentang masalah ini.
 
 
Mabuk, entah akibat perjalanan menggunakan mobil atau kapal ataupun berada di ruang angkasa, merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat dari ketidakseimbangan antara situasi yang diharapkan otak dan informasi yang diterimanya melalui indera.
Untuk mengembalikan  keseimbangan, otak mensintesis data dari                   berbagai  sumber, termasuk penglihatan, sentuhan, dan  telinga bagian                   dalam. Yang terakhir ini sangat penting  karena otak mendeteksi                   gerakan kaku (angular motion)  dan juga gerakan  linear.                 
Dalam banyak hal, semua input di terima. Ketika input tidak sesuai dengan situasi yang diharapkan otak, saat itulah terjadi mabuk atau rasa mual ingin muntah.
 Dalam banyak hal, semua input di terima. Ketika input tidak sesuai dengan situasi yang diharapkan otak, saat itulah terjadi mabuk atau rasa mual ingin muntah.
Bayangkan, Anda sedang duduk di  jok belakang mobil sambil membaca.                   Mata Anda tertuju  pada buku, dan ini diinformasikan  ke otak bahwa                  Anda  berada di dalam mobil.
Akan tetapi sewaktu kecepatan mobil berubah atau memutar, sensor dalam telinga Anda menangkap ada sesuatu yang berubah dan diinformasikan ke otak. Sayangnya otak membantah kenyataan itu karena ia menerima sinyal dari mata.
Ketidakseimbangan informasi inilah yang mengakibatkan mabuk. Melihat keluar jendela akan membantu mengurangi hal itu. Tak heran jika pengemudi jarang mabuk, karena dia tidak hanya memiliki sensor informasi yang pas karena dia yang mengontrol mobil. Jadi sensor yang dimiliki sopir siap dengan berbagai bentuk gerakan.
 
 Akan tetapi sewaktu kecepatan mobil berubah atau memutar, sensor dalam telinga Anda menangkap ada sesuatu yang berubah dan diinformasikan ke otak. Sayangnya otak membantah kenyataan itu karena ia menerima sinyal dari mata.
Ketidakseimbangan informasi inilah yang mengakibatkan mabuk. Melihat keluar jendela akan membantu mengurangi hal itu. Tak heran jika pengemudi jarang mabuk, karena dia tidak hanya memiliki sensor informasi yang pas karena dia yang mengontrol mobil. Jadi sensor yang dimiliki sopir siap dengan berbagai bentuk gerakan.
Cara itu bisa diterapkan jika  Anda ingin bebas dari mabuk laut.                   Tetaplah berada di  geladak kapal sehingga Anda bisa  melihat cakrawala.                   Sekali sistem keseimbangan Anda  telah mempelajari bagaimana mengatasi                   gerakan kapal  ketika Anda mendapatkan guncangan, setelah itu  dijamin tidak                   akan mabuk deh.
Namun dampaknya juga masih bisa Anda rasakan saat ke darat, tubuh Anda masih tetap dapat merasakan gerakan kapal untuk beberapa jam atau bahkan beberapa hari.
 
 Namun dampaknya juga masih bisa Anda rasakan saat ke darat, tubuh Anda masih tetap dapat merasakan gerakan kapal untuk beberapa jam atau bahkan beberapa hari.
Mabuk juga bisa dialami oleh  para astronaut. Data menunjukkan                   bahwa mabuk angkasa  diderita oleh 70% calon astronot.  Dalam keadaan                  tanpa  bobot atau gravitasi mikro,  kondisi dalam telinga tidak                   dapat menentukan posisi  naik atau turun.
Beberapa anggota kru mengatakan bahwa mereka secara terus menerus merasakan bahwa posisi mereka terbalik, meskipun orientasi mereka sudah benar.
Beberapa anggota kru mengatakan bahwa mereka secara terus menerus merasakan bahwa posisi mereka terbalik, meskipun orientasi mereka sudah benar.
No comments:
Post a Comment