Produk unggulan  berlabel angka 234 yang menyiratkan kesempurnaan ini  adalah sebuah  karya dari putera Indonesia kelahiran Provinsi Fujian,  Cina bernama  Liem Seeng Tee yang diciptakan pada tahun 1913 di Surbaya  yang sampai  saat ini diproduksi oleh PT. HM Sampoerna Tbk.
Varian Produk Dji Sam Soe
Kretek:
* Dji Sam Soe Kretek 12 batang (Fatsal – 5)
* Dji Sam Soe Kretek 16 batang (Fatsal – 5)
* Dji Sam Soe Gold 12 batang (Fatsal – 5)
* Dji Sam Soe Super Premium (Fatsal – 5)
* Dji Sam Soe Super Premium Masterpiece (Fatsal – 5) – (Edisi  Terbatas)
* Dji Sam Soe Special (Fatsal – 5) – (Diberhentikan)
* Dji Sam Soe Kretek 10 batang (Fatsal – 5) – (Diberhentikan)
Filter:
* Dji Sam Soe Filter 12 batang (Fatsal – 9) – (Diberhentikan)
* Dji Sam Soe Filter 12 batang (Fatsal – 5)
* Dji Sam Soe Super Premium Magnum Filter 12 batang (Fatsal – 5)
* Dji Sam Soe Super Premium Masterpiece Magnum Filter 12 batang  (Fatsal – 5) – (Edisi Terbatas)
Disini  saya tidak akan membawa kawan-kawan pembaca Koelitinta untuk   bersama-sama menikmati ramuan khas dari kretek Dji Sam Soe, namun saya   akan mengupas lebih dalam mengenai etimologi serta sekelumit fakta unik   dari hal-ihwal penamaan produk rokok 234. Di tahun 2006 saya sempat   berkontribusi dalam penulisan artikel tentang Dji Sam Soe, Sampoerna,   dan beberapa artikel lainnya yang juga terkait satu dengan lainnya dalam   situs http://id.wikipedia.org.  Banyak terdapat kesamaan yang pembaca sekalian dapat temui dalam  artikel  Dji Sam Soe: Dibalik Mitos Angka 9 dengan artikel ini.
Etimologi Dji Sam Soe
Dji  Sam Soe sendiri adalah pelafalan dari bahasa dialek Hokkian, di   provinsi Fujian, Cina, yang memiliki arti angka 2, 3, dan 4.  (二三四).   Sudah menjadi rahasia umum, jika etnis Cina umumnya mempercayai mitos   angka 8, dan 9 itu membawa keberuntungan dan kesempurnaan dalam   kehidupan, percaya atau tidak, Liem Seeng Tee salah satu yang sangat   mempercayai mitos tersebut.Fakta-Fakta Unik Dji Sam Soe
Buah  kepercayaan Seeng Tee melahirkan sederetan simbol yang  mengandung  angka 9 sebagai unsur utama-nya. Bukti yang paling mudah  dilihat adalah  angka 234, jika dijumlahkan dengan mudah kita dapat  melihat angka 9  sebagai totalnya.

Seeng  Tee lantas tidak berhenti sampai penggunaan angka 234 yang  berjumlah 9  untuk menjadikan produknya sempurna sebagai “raja tembakau”.  Alhasil  segala aspek dari perusahaan-nya sampai produknya dijejali  makna  kesempurnaan yakni angka 9. Kata DJI SAM SOE memiliki 3 suku kata  dan  dapat dilihat terbagi menjadi 3 huruf dalam masing-masing suku kata,   jika dijumlahkan kesemua huruf-nya akan berjumlah di a
ngka 9.
ngka 9.Tentu  saja dengan gencar-nya pariwara di TV atau iklan billboard yang   semakin terpampang di jalanan protokol di setiap kota, kita pasti bisa   mengingat secara kasar bagaimana bentuk logo Dji Sam Soe, dengan angka   234 berwarna emas yang yang terbungkus dengan kurva seperti pelangi dan   ditaburi oleh bintang-bintang diatas-nya? Jika pembaca sekalian lupa,   coba sesekali menjadi iseng untuk menghitung jumlah bintang yang   tertabur dalam logo tersebut, maka akan anda temui 9 bintang dengan   masing-masing bintang memiliki 9 sudut.
Saya yakin Liem Seeng Tee belum cukup puas menjejalkan angka 9 ke dalam jajaran nama dan simbol perusahaannya. Pada tahun 1916, di tengah situasi keuangan yang sulit, Seeng Tee tetap bertekad menjadikan perusahaannya sebagai “Raja Tembakau” dengan menempatkan aksara Tionghoa “Wang” atau “Ong” (王), yang berarti “raja”, dalam produk unggulannya, Dji Sam Soe. Lantas, ia menggabungkan aksara “Ong” dengan aksara Tionghoa yang berarti “rakyat” sehingga menghasilkan kombinasi huruf Tionghoa yang bermakna SAMPOERNA dan lagi-lagi dapat kita temui jumlah huruf dari kata “SAMPOERNA” adalah 9 huruf.
Saya yakin Liem Seeng Tee belum cukup puas menjejalkan angka 9 ke dalam jajaran nama dan simbol perusahaannya. Pada tahun 1916, di tengah situasi keuangan yang sulit, Seeng Tee tetap bertekad menjadikan perusahaannya sebagai “Raja Tembakau” dengan menempatkan aksara Tionghoa “Wang” atau “Ong” (王), yang berarti “raja”, dalam produk unggulannya, Dji Sam Soe. Lantas, ia menggabungkan aksara “Ong” dengan aksara Tionghoa yang berarti “rakyat” sehingga menghasilkan kombinasi huruf Tionghoa yang bermakna SAMPOERNA dan lagi-lagi dapat kita temui jumlah huruf dari kata “SAMPOERNA” adalah 9 huruf.
Perusahaan  ini lantas meraih kesuksessan dengan merek kretek unggulan  Dji Sam Soe  pada tahun 1930-an hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942  yang  memporak-porandakan bisnis tersebut. Setelah masa tersebut, putra  Seeng  Tee, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan dan membangkitkan   kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama   perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini.
Generasi  berikutnya, Putera Sampoerna adalah generasi yang membawa  PT.  Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang   dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A Mild dan   perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa   (supermarket) dan untuk suatu saat, dalam bidang perbankan serta   telekomunikasi.
Usaha  keluarga yang telah dilakoni oleh 4 generasi dalam satu dinasti   “kerajaan tembakau” dengan kepercayaan akan mitos angka 9 yang membawa   keberuntungan selama lebih dari 90 tahun telah membuahkan hasil Rp. 18.6   triliun pada saat Putera Sampoerna memutuskan untuk melepas perusahaan   rokok yang telah dirintis oleh kakek-nya, Liem Seeng Tee, kepada   perusahaan rokok terbesar dunia asal Amerika, Phillip Morris di bulan   Maret 2005.
Bagaimana  pun, terlepas dari sederetan mitos angka 9 membawa  peruntungan atau  tidak seperti yang telah dipaparkan diatas, hasil kerja  keras dan jerih  payah selama 4 generasi dari keluarga Liem Seeng Tee  yang menurut saya  menghantarkan mereka ke gerbang kesuksesan serta  menjadikan Dji Sam  Soe sebagai salah satu Mahakarya Indonesia. No pain,  no gain!
Sedikit  bonus bagi yang mencari klip video iklan  dari Dji Sam Soe dari  pertengahan 1990 sampai saat ini. Tentu saja saya  kan meng-update  koleksi tersebut jika ada klip iklan yang baru secara  berkala di web  Koelitinta









No comments:
Post a Comment