Monday, October 10, 2011

Yang Unik di jepang

Tsuchinoko




Tsuchinoko adalah hewan yang dilaporkan ada di Jepang tapi belum pernah bisa dibuktikan (cryptid). Bentuknya seperti ular namun berperut gendut mirip botol atau pin boling dengan ekor yang kecil mirip ekor tikus. Hewan ini dilaporkan pernah “dilihat” saksi mata di berbagai tempat di Jepang, kecuali di Hokkaido dan Kepulauan Ryukyu. Hingga kini, tsuchinoko belum pernah berhasil ditangkap orang karena saksi mata menjadi takut, atau hewan ini lebih dulu melarikan diri.

Nama “Tsuchinoko” berasal dari nama lokal untuk “hewan” ini menurut penduduk daerah Kansai (Kyoto, Mie, Nara, dan Shikoku). Di daerah Kanto, penduduk menyebutnya sebagai bachihebi. Beberapa pemerintah daerah di Jepang menawarkan hadiah uang dalam jumlah besar bagi orang yang berhasil menangkap tsuchinoko. Hadiah uang sebesar 100 juta yen pernah ditawarkan kota Itoigawa, Prefektur Niigata.

Pemerian
Saksi mata yang mengaku pernah “melihat” tsuchinoko melaporkan ciri fisik dan tingkah laku sebagai berikut:

* Dibandingkan dengan ular biasa, bagian perut sedikit agak gendut
* Kuat meloncat hingga sekitar 1 meter
* Suka minum sake
* Bisa berbunyi “chii”
* Bergerak dengan sangat cepat
* Cara bergerak seperti ulat atau menggulung diri sambil menggigit bagian ekor dan berputar bagaikan roda
* Dari mulut menyemburkan api.

Sejarah
* Alat-alat dari batu berbentuk ular yang mirip tsuchinoko ditemukan dari situs arkeologi zaman Jomon di Hida, Prefektur Gifu. Gambar yang mirip tsuchinoko juga ditemukan pada bagian luar tembikar berbentuk guci yang berasal dari situs arkeologi di Prefektur Nagano.
* Tsuchinoko dijelaskan sebagai dewa padang rumput dalam literatur klasik Kojiki yang ditulis pada abad ke-8.
* Dalam ensiklopedia Wakan Sansai Zue asal zaman Edo, tsuchinoko ditulis dalam artikel berjudul Nozuchihebi ( ular palu ladang).

Penjelasan yang masuk akal
Kemungkinan besar, orang hanya salah melihat saja. Perut ular yang baru saja menelan mangsa berukuran besar akan membesar seperti sosok tsuchinoko yang dilaporkan saksi mata. Selain itu, tsuchinoko mirip dengan kadal genus Tiliqua yang masuk ke Jepang sebagai hewan peliharaan sejak sekitar tahun 1970-an. Kadal tersebut memiliki kaki yang kecil dan hampir tidak terlihat, sehingga di tengah kerimbunan dapat disangka sebagai tsuchinoko.

Referensi
1. ^ “”Tsuchinoko hokaku ni 1 oku en”, Itoigawa de sankasha bosu Daily Yomiuri, 14 Mei 2007. Diakses pada 9 Maret 2008.

Ada 3 pendapat yang berbeda mengenai cara bergerak Tsuchinoko:
1. Tsuchinoko berjalan dengan menggigit buntut nha lalu berputar menggelinding kan tubuh nya
2. Tsuchinoko berjalan seperti ulat
3. Tsuchinoko berjalan dengan menggoyangkan tubuh nya ke kiri dan kanan


KAITENZUSHI

apa itu kaiten-zushi ?
cari di gugle ajah . hehehe .
kaiten adalah berputar .
dahn zushi adalah sushi sejenis makanan .
jadi kaiten zushi adalah susshi yang berputar .
kaitenzushi adalah rumah makan yang menyajikan sushi yang di letakan di piring kecil dan di letakan kembali pada ban yang berputar .
para pengunjung dapat memakan sushi yang berada di depan mereka . hehehe ..

OSOBAYASAN [TACHIGUISOBA]
apa itu osobayasan / tachigui soba ?
adalah restoran atau tempat makan yang berada di dalam stasiun kereta .
fungsi dari tempat mkan tsb adalah untuk membantu pada karyawan , siswa , mahasiswa dan lain lain yang tidak sempat makan / sarapan di rumah .
jika kita ingin makan di tachigui soba kita harus membayar tiketnya pada alat penukar tiket di depan tmpat masuk . tiker di bli sesuai dengan makanan yang kita inginkan .
setelah membeli tiket , kita tinggal mengantarkannya sajah ke pada pelayan yang ada di tmpt tsb
di tachigui soba tidak disediakan tempat duduk .
jadi saking terburu burunya samapi tidak di kasih tempat duduk


RAMENYA SAN / RAMEN

di rumah makan yang sudah terkenal dan menghidangkan makanan yang paling enak di jepang umumnya pengunjung rela mengantri sampai pinggir jalan demi menikmati makanan favorit mereka .
salah satunya adalah …..
RAMEN

1 comment:

  1. Ular Tsuchinoko ciri2nya sangat mirip dengan Ular jenis langka di daerah saya di Sumatera Utara. Masyarakat setempat menamakannya Ular Si Baganding. Di percaya memiliki tuah atau berkah jika di datangi ular tersebut.

    ReplyDelete