Thursday, January 3, 2019

Bagaikan Sebilah Pisau


21 Nov @Kolom

Pemandangan yang sama di mana pun kita berada. Di kantor, di rumah, di tempat makan, di tempat pertemuan. Duduk saling berdekatan, tapi pikiran entah ke mana. Semua sibuk dengan benda kecil yang satu ini. Bukti canggihnya teknologi , yang membawa kita ke dunia tanpa batas waktu dan tempat. Akankah membawa manfaat bagi semua? Tentu bergantung pada si pengguna. Dan di antara pengguna itu ada kita di dalamnya. Sudahkah kita bijak menyikapinya?

Bagaikan sebilah pisau

Ia sangat tajam

Bisa memotong dan menyayat

Tapi lihatlah..

Kala kita tak hati-hati

Ia bisa saja melukai

Luka dalam tanpa belas kasihan

Hingga berdarah-darah

Ialah teknologi

Karenanya kita menjadi tahu

Tentang dunia tanpa batas waktu

Dengannya kita bisa bertemu teman

Yang dulu pernah terpisahkan

Karenanya kita bisa tahu berita

Kejadian di mana pun secepat kilat

Tanpa ada kata terlambat

Ialah teknologi

Yang membuat kita menjadi makhluk asing

Di rumah, di sekolah, di kantor

Bahkan tetangga sendiri pun kita tak kenal

Apakah kita akan terus begini?

Jangan biarkan teknologi menusuk kita

Gunakan ia dengan bijaksana

Agar berguna untuk kehidupan kita.

Pisau adalah salah satu peralatan rumah tangga yang sangat kita butuhkan. Tetapi kita harus berhati-hati dalam mengunakannya. Jangan biarkan ia melukai. Melukai hati dan juga perasaan. Terlebih orang-orang terkasih yang ada di sekitar kita. Marilah menggunakan teknologi secara bijak dan pintar. Menggunakan handphone dengan smart . Memberi contoh pada buah hati kita, agar mereka juga tidak tenggelam dalam dunia maya dan asik dengan gadget mereka. Satu teladan tentu akan lebih baik daripada seribu nasihat yang kita berikan.

Bijak ketika berada di rumah, di tempat kerja, ataupun ketika bersama orang tua. Jangan biarkan kebersamaan, canda dan tawa menjadi ternoda karena kita asik dengan teman dunia maya, yang entah berada di mana. Sebelum terlambat , marilah instropeksi pada diri, agar tak ada penyesalan nanti. Waktu terus berjalan, dan ia takkan pernah kembali.

( edisi revisi )

No comments:

Post a Comment