Monday, January 7, 2019

Waspadai Anemia di Kalangan Pelajar


11:46 @Kolom

Mentari pagi ini bersinar cerah. Senin pagi yang begitu indah. Suasana sekolah sudah begitu ramai dari jam 06.15 tadi. Para orang tua mengantar buah hati meraka yang sudah beranjak remaja, ada juga yang berjalan kaki bersama-sama karena memang rumahnya dekat dengan sekolah. Tidak sedikit juga yang bersepeda.

Tepat pukul 07.00 bel pun berbunyi. Para siswa berbaris di halaman sekolah untuk melaksanakan upacara hari Senin. Ada yang cekatan segera berbaris di barisan kelasnya masing-masing, ada yang masih saja bercanda dengan teman-temannya, sehingga para guru pun harus ngopyak-opyak .

Setelah persiapan selesai upacara pun dimulai. Petugas kali ini dari kelas 8D, dengan pembina upacara Bapak Kepala Sekolah. Rangkaian acara demi acara pun dijalankan dengan penuh khidmat. Tiba-tiba ada peserta upacara yang hampir pingsan, tidak hanya satu tapi ada beberapa yang kemudian terpaksa undur diri dipapah petugas kesehatan, untuk istirahat di UKS. Untunglah petugas kesehatan dari para siswa dan guru selalu berada di belakang pasukan sehingga bila ada yang kurang enak bisa segera diaatsi. Mengapa mereka begitu lemah ya? Padahal upacara berlangsung tidak lama, tidak sampai satu jam.

Berdasarkan pengamatan dan interview pada anak-anak yang sering mengalami kejadian ini , dapat ditemukan beberapa faktor penyebab tidak kuat / hampir pingsan bahkan pingsan ketika mengikuti upacara.

1. Tidak sarapan

Masih banyak yang tidak menyadari pentingnya sarapan, sehingga pada jam-jam awal pembelajaran,mereka sudah kelihatan lelah dan tak bersemangat. Terlebih hari Senin mereka harus upacara. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus menerus, terlebih mereka seharian di sekolah. ( full day ).

2. Kurang tidur

Beberapa siswa mengaku kurang tidur, akibatnya masuk angin. Libur yang dua hari digunakan untuk bermain sehingga kadang lupa waktu. Ada juga yang diajak bepergian keluarganya sampai rumah sudah malam sehingga kurang tidur. Daya tahan tubuh terlebih remaja sangat dipengaruhi oleh asupan makan dan waktu istirahat, akibat lainnya mereka menjadi rentan penyakit.

3. Tanda-tanda gejala anemia

Tidak kalah pentingnya adanya adalah gejala gangguan anemia yang diderita oleh para pelajar. Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi yang digunakan untuk pembentukan sel darah merah. Zat besi diperoleh dari asupan makanan berupa daging dan sayur-sayuran. Sementara remaja zaman sekarang hampir bisa dibilang tidak suka makan sayur. Hal inilah yang menjadi pemicu terjadinya gejala anemia di kalangan remaja. Tanda-tandanya bisa terlihat dari siswa yang tampak pucat, letih dan lesu. Semangat belajar pun menurun, bila dibiarkan maka prestasinya juga akan menurun. Untuk mengatasi hal ini maka sebaiknya dalam pembelajaran diselipkan pesan sayur dan buah. Terlebih sekarang hampir seluruh sekolah sudah menerapkan full day school, sehingga asupan makanan menjadi sangat penting.

Mari waspadai gejala anemia di kalangan pelajar, agar generasi kita menjadi generasi yang tangguh .

#Sekolahku#07012019

No comments:

Post a Comment