Thursday, January 3, 2019

Masih Langit yang Sama


20 Nov @Kolom

Malam ini kita memandang langit yang sama, tampak bersih dan indah, berkilauan penuh pesona terang. Walaupun bukan karena kilauan bintang, namun bagiku tetaplah menawan. Seindah mimpi dan harapan yang kita bangun bersama. Terkadang langit pun begitu kelam, gelap berselimut awan. Bintang-bintang pun bersembunyi , entah di mana, hanya lampu jalanan yang kadang juga padam. Kita masih tetap di sini, memandang langit yang sama. Menikmati setiap episode yang harus kita lewati bersama. Seperti langit , kehidupan kita pun demikian. Terkadang begitu terang benderang penuh dengan kilauan bintang dan rembulan. Begitu bahagia dan ceria. Namun ketika gelap menyapa, langit kehidupan kita pun tampak begitu kelam, bahkan semakin seram dengan kilatan petir yang menyambar. Kita tetap bertahan, berlindung di balik malam.

Jalan yang kita lewati tak selamanya lebar dan lapang, terkadang begitu terjal dan curam. Tak sedikit ranting dan dedaunan menghalangi pandangan. Bersama kita harus saling menguatkan. Keyakinan akan indahnya perjuangan begitu menari-nari di depan mata. Dan sungguh rencana Sang Pencipta tak pernah salah. Tidak perlu gundah ketika tiba-tiba langit berselimut gelap, itu pertanda pagi akan segera datang, menggantikan malam. Mentari akan menyinari bumi, hingga langit akan menjadi terang benderang. Begitulah kehidupan kita, seperti siang dan malam. Silih berganti dan tak pernah berhenti, sampai waktunya nanti.

Barakallah fii umrik suamiku, begitu bahagia dan istimewa, karena hari ini bersamaan dengan Maulid Nabi, penuh shalawat dari ummatnya, mengharap mendapatkan syafaat. Tetaplah berjalan dengan kerendahan hati, semangat dan pantang menyerah , meski terkadang hidup begitu pedihnya. Terimakasih untuk setiap mawar yang kau berikan, dan jangan pernah lelah untuk menerimaku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. Biarkan hujan datang menyapa, pertanda pelangi akan segera tiba, dan hidup kita akan penuh warna. Bersama kita bisa.

Menjadi pelajaran bagi kita

Bahwa kehidupan bagaikan roda

Ia selalu berputar

Kadang di bawah kadang di atas

Luka tak selamanya menjadi duka

Suka pun tak selamanya menjadi teman

Selalu ada hari esok dan harapan

Rumahku,20112018

No comments:

Post a Comment