Thursday, January 3, 2019
Setangguh Karang
31 Oct @Kolom
Kehidupan ini selalu berjalan penuh warna. Terkadang seperti pelangi, begitu indah hingga kitapun terpesona. Hati berbunga dan tak jemu menikmati indahnya. Matapun tak bergeming, seolah ingin selalu menatapnya. Namun terkadang juga hitam dan gelap, ketika berselimut awan dan malam. Kitapun menjadi ketakutan, gundah datang menyapa, cemas dan gelisahpun menjadi kawan. Ingin bergegas berlalu, namun diri serasa tak mampu. Setiap waktu berlalu selalu meninggalkan cerita. Entah suka maupun duka, yang teramat sayang untuk dilewatkan. Cerita itu akan berlalu, bila tidak kita tuliskan. Maka akupun berusaha untuk menulisnya menjadi sebuah tulisan yang sangat sederhana tentang sepenggal kisah.
Aku bukanlah pujangga, yang pandai merangkai kata hingga menjadi kalimat yang penuh makna. Akupun bukan penyair yang mahir menyusun bait demi bait hingga menjadi syair. Aku hanya bisa menuliskan apa yang kulihat dan kurasa . Berikut adalah sinopsisnya ….
Tak pernah ia tanyakan
Kepada Sang Empunya
Mengapa diciptakan
Di tepian samudera nan luas
Beribu gelombang
Selalu datang menerjang
Tak henti-hentinya
Menghantam dengan garang
Tanpa rasa kasihan…
Antologi ini terdiri dari 45 puisi yang berisi tentang ungkapan perasaan, penuh suka dan duka tentang kehidupan, semangat berkorban dan refleksinya dalam keseharian serta gelora merah putih dalam mengisi kemerdekaan. Ditulis dengan bahasa yang ringan dan sederhana.
Tegarnya perjuangan yang penuh dengan hambatan dan tantangan namun dihadapi dengan sabar dan ikhlas sehingga menjadi pribadi yang tangguh, setangguh karang.
Semoga kehadiran buku ini bisa memberikan warna dalam dunia literasi, dan bisa menjadi bahan refleksi diri untuk selalu menata dan bermuhasabah , agar terus berkembang menjadi pribadi yang lebih berarti. Semoga….
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment