Friday, January 4, 2019
Duka Pantai Carita
25 Dec @Kolom
Tersentak mendapat kabar yang sangat mencengangkan. Berada jauh dari keluarga tiba-tiba berita Anyer mencuat memenuhi hampir seluruh grup di wa. Di tengah keceriaan hingar bingar berpesta dengan lagu yang menghibur dan menghentak jiwa , gelombang datang tanpa permisi menggulung dengan ganas megahnya panggung pertunjukkan. Jerit ketakutan di mana-mana. Semua di luar dugaan. Dunia bagaikan kiamat, semua beterbangan tersapu gelombang. Kapal, rumah dan bangunan berantakan, apalagi manusia. Semua terombang ambing terbawa arus yang deras. Menggapai pegangan dan berharap pertolongan.
Dalam hitungan detik semua berubah , berbalik 360 derajat . Cerita bahagia menjadi babak yang mengiris hati untuk dikenang. Ada yang berpisah dengan sahabat, dengan keluarga bahkan dengan belahan jiwa. Andai waktu diputar kembali, pasti tak ada satu pun yang mau untuk berada di tempat itu. Namun sayang , waktu tak akan pernah kembali. Tinggalllah kita yang diberi akal dan pikiran untuk bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Bersegera untuk belajar mengoreksi diri.
Apa sebenarnya yang tengah terjadi? Mengapa bencana seakan tak mau beranjak dari bumi pertiwi? Tsunami tanpa indikasi datang bertubi. Tak ada satu pun yang mampu memprediksi malam itu akan menjadi malam yang menakutkan dan mengerikan. Bagaimana tidak, tsunami biasanya didahului dengan gempa, tapi tak ada gempa yang mereka rasakan, hingga kejadian ini benar-benar di luar dugaan. Penyebabnya pun masih menjadi teka teki dunia. Ada berita yang menyebutkan terjadinya tsunami di Selat Sunda dikarenakan longsoran pada gunung Anak Krakatau sehingga menyebabkan gelombang air laut naik dan bergerak dengan cepat seperti kecepatan pesawat terbang. Gelombang yang bergerak cepat ini menyapu semua yang dilewatinya, kapal, rumah, mobil dan semua yang ada disapu dengan dahsyatnya, sehingga tidak hanya karena terkena air tetapi banyak korban yang meninggal karena tertimpa bangunan. Semoga ketabahan dan keikhlasan selalu membersamai saudara-saudara kita yang menjadi korban tsunami di Selat Sunda.
Kabarmu mengagetkanku
Beritamu sungguh pilu
Tawa dan canda ternyata hanya sementara
Dalam hitungan detik
Semua berubah
Menjadi kepanikan dan air mata
Longsoran Anak Krakatau
Membawa gelombang terbang
Dahsyat menerjang
Bergejolak di Selat Sunda
Menyapu seluruh alam
Hingga berantakan dan berhamburan
Menyisakan duka yang menyesakkan
Tangisan panjang yang tak berkesudahan
Trauma yang melekat dalam ingatan
Terpisah dari genggaman kawan
Terlepas dari pelukan Bunda
Terlempar dari dekapan Ayah
Tersisih dari belahan jiwa
Sungguh mengoyak perasaaan
Tak ada yang bisa kulakukan
Menyimak tragedimu dari kejauhan
Hanya doa kupanjatkan
Semoga ketabahan Tuhan berikan
Semoga kekuatan selalu dilimpahkan
Sesungguhnya kita tak mampu menawar
Karna semua terjadi atas izin-Nya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment