Thursday, January 3, 2019

Kabarmu Mengejutkanku


29 Oct @Kolom

Senin, 29 September 2018 tepat pukul 07.55 kami selesai melaksanakan upacara bendera hari Senin. Upacara kali ini berbeda dari biasanya, karena hari ini kami memperingati hari Sumpah Pemuda .Harusnya peringatan Sumpah Pemuda memang kemarin tanggal 28 Oktober, namun karena jatuh di hari Minggu maka dilaksanakan hari ini 29 Oktober 2018. Bertindak selaku Pembina Upacara Bapak Kepala sekolah. Dalam amanatnya beliau mengajak peserta untuk flashback perjuangan para pemuda Indonesia. Dimulai dari tahun 1908, berdirinya organisasi yang bersifat nasional yaitu Boedi Oetomo, yang kita kenang sebagai hari Kebangkitan Nasional tiap tanggal 20 Mei. 20 tahun kemudian tepatnya 28 Oktober 1928 pada konggres pemuda yang kedua diikrarkan Sumpah Pemuda. Para pemuda seantero Nusantara menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa untuk mencapai tujuan bersama yaitu Indonesia Merdeka. Mereka menyadari bahwa perjuangan yang bersifat kedaerahan tidak akan bisa mengusir penjajah dari negeri tercinta. Mereka berikrar untuk mengaku bertumpah darah yang satu, yaitu tanah air Indonesia, mengaku berbangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Untuk menghargai jasa para pahlawan dan perjuangan mereka maka Bapak Kepala pun mengajak kepada seluruh peserta upacara untuk melakukan yang terbaik dengan melakukan perbuatan sesuai tugas dan kemampuan masing-masing. Para siswa selaku pelajar diharapkan dapat mewarisi sifat juang para pemuda untuk menjunjung tinggi persatuan. Gigih dalam belajar agar bisa melanjutkan cita-cita para pejuang.

Pada kesempatan ini kami juga mengumumkan perolehan hasil kejuaraan yang telah kami adakan pada hari Jumat kemarin. Para siswa tampak menyambut dengan antusias , terlebih ketika kelas mereka dinyatakan sebagai juara. Hadiahpun diberikan oleh sekolah untuk lebih memotivasi siswa dalam belajar dan berkiprah. Setelah upacara, kami istirahat sejenak, sambil mempersiapkan acara selanjutnya yaitu pembelajaran sesuai jadwal. Tiba-tiba kami dikejutkan oleh salah seorang teman guru yang barusan mengecek gawainya.

“Astaghfirullah…ada pesawat jatuh …”

Sontak kamipun terkejut , salah satu segera menghidupkan televisi. Ya Allah ternyata benar….

Hati siapa yang tak miris, membayangkan apa yang terjadi. Bagaimana nasib 181 penumpang dan 8 crew pesawat Lion Air JT-610? Sejenak kami tak mampu berkata-kata.

Memang tak ada yang bisa kami perbuat, namun setidaknya kami bisa berdoa , semoga kesabaran dan ketabahan diberikan kepada keluarga yang mengalami musibah, dan tentu saja semoga kita bisa mengambil hikmah dari semua kejadian ini. Ya Allah…sungguh semua ini terjadi atas izin- Mu, maka berikan kekuatan kepada saudara-saudaraku yang terkena musibah ini…dan jadikanlah kami , orang yang bisa belajar dari setiap kejadian. Semoga…

No comments:

Post a Comment