Thursday, January 3, 2019
Buku Penghubung sebagai Media Penguatan Pendidikan Karakter
05 Oct @Best Practice
Guru sebagai pendidik yang berinteraksi langsung dengan anak didik memiliki tugas dan peranan yang sangat penting. Tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi pembelajaran saja, tetapi guru harus bisa mendidik peserta didik menjadi generasi yang unggul dan berkarakter. Dengan demikian guru tidak hanya menitikberatkan pada ilmu akademis saja, tetapi harus bisa mengaitkan dan mengintegrasikan pendidkan karakter di dalam pembelajarannya. Pendidikan karakter harus menjadi tanggung jawab bersama. Dengan demikian guru matematika, guru IPA, IPS, Seni budaya dan mata pelajaran –mata pelajaran yang lain, mempunyai tanggung jawab yang sama untuk mengimplementasikan pendidikan karakter dalam setiap pembelajarannya.
Akan tetapi pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab guru semata. Harus ada kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat. Bila di sekolah guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menanamkan karakter dalam diri siswa, maka bagaimana ketika anak tak berada di sekolah? Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa hanya dibebankan pada guru saja, tetapi perlunya kerjasama antara guru ,orang tua dan masyarakat. Semstinya ketiga unsur ini bersinergis untuk membentuk karakter anak bangsa.
Pendidikan karakter tidak bisa dilakukan hanya temporal saja, tetapi harus terus menerus dan berkelanjutan.. Sebagai contoh penanaman karakter kejujuran, guru bisa menanamkan kejujuran melalui setiap pembelajarannya. Misalnya dalam penugasan atau ulangan. Di rumahpun orang tua harus mendukung. Contoh kecil terkait dengan penugasan ataupun pekerjaan rumah yang dibebankan. Orang tua bisa membimbing dan mengarahkan agar anak jujur mengerjakan, tidak justru orang tualah yang mengerjakan. Membimbing dan mengambil alih tugas anak tentu sangat jauh berbeda. Selain kejujuran , dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah bisa melatih kemandirian dan tanggung jawab anak. Tidak jarang kita temukan anak yang memiliki karakter yang berbeda antara di rumah dan di sekolah. Di rumah dia adalah anak yang penurut dan pendiam, tetapi di sekolah menjadi biang kerok dan menyebalkan teman-temannya, atau sebaliknya. Hal ini tentu tidak kita inginkan.
Agar guru dan orang tua bisa bersinergis maka perlu adanya media yang bisa menghubungkan keduanya. Sekarang ini dengan kemajuan zaman dan teknologi yang semakin canggih, komunikasi bisa berjalan dengan mudah. Di antaranya melalui grup-grup whatsapp atau media lain. Tetapi pada kesempatan ini penulis ingin menyoroti penggunaan media penghubung berupa buku. Idealnya setiap anak memiiki buku penghubung antara orang tua dan guru. Melalui buku ini orang tua dapat memberikan informasi secara gamblang bagaimana perilaku dan kegiatan anak di rumah. Demikian pula sebaliknya guru bisa memberikan gambaran perilaku anak di sekolah, sehingga bila ditemukan gejala-gejala yang tidak baik maka akan segera teridentifikasi, sehingga cara pemecahan masalahpun akan lebih cepat. Dalam buku penghubung ini diperlukan adanya kejujuran dari semua pihak, baik guru maupun orang tua, demikian juga anak didik. Bila informasi yang diberikan tidak sesuai maka justru akan semakin menjerumuskan anak dalam ketidakjujuran. Untuk itu sosialisasi dan penggunaan buku penghubung antara orang tua dan guru harus disadari oleh semua pihak, sehingga tujuan penanaman karakter kepada anak akan tercapai.
Informasi apa saja yang harus ada dalam buku penghubung? Sebaiknya di dalam buku penghubung harus ada lembar kegiatan religius anak, lembar kegiatan social anak, dan informasi perilaku anak. Kegiatan-kegiatan anak yang bersifat religious seperti ibadah sebaiknya juga dilaporkan , karena sebagai dasar dalam penanaman karakter religius. Sedangkan gambaran kegiatan social seperti kegiatan muda-mudi kampung atau kegiatan lain sebagai gambaran karakter social anak. Pengisian buku penghubung ini bisa disepakati bersama pada pertemuan awal tahun. Semua pihak baik guru maupun orang tua harus memiliki komitmen , agar tujuan pendidikan karakter bisa terwujud. Buku penghubung diharapkan dapat menjadi media yang bisa menjadi penghubung antara sekolah dan orang tua demi tercetaknya generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment