Pembelajaran abad 21 telah mengalami banyak pergeseran, diantaranya dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Tidak dipungkiri pada pembelajaran konvensional, tahun-tahun sebelumnya lebih berpusat pada guru. Gurulah yang aktif dalam pembelajaran, sehingga peserta didik hanya menyimak dan mendengarkan saja. Kalau di dalam bahasa jawa istilahnya “ anteng sedheku “. Peserta didik harus duduk tenang , tangan dilipat di atas meja. Metode yang digunakan gurupun cenderung untuk metode ceramah. Mengajar IPA pun seolah-olah menjadi pelajaran sejarah IPA. Hal ini tentu banyak kelemahannya, karena kemampuan peserta didik untuk mendengar dan menyimak tentu berbeda-beda.
Model Pembelajaran Kooperatif dengan MWS ( Metode Window shopping ) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran ini lebih menekankan pada ketrampilan sosial peserta didik, dan diharapkan peserta didik menjadi lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses melalui “shopping “ atau belanja antar kelompok. Di akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan belanjaan komplit , tentunya dengan konfirmasi dan penguatan dari guru selaku fasilitator.
Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan pada Model Pembelajaran Kooperatif dengan penerapan MWS ini adalah ;
1. Menyampaikan tujuan dan motivasi
Motivasi dan stimulus bisa berupa gambar, video, atau kasus untuk memancing peserta didik ke arah tujuan pembelajaran.
2. Penyampaian Informasi
Gambaran kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Tema utama dibagi menjadi sub-sub tema. Tiap kelompok mengerjakan sub-sub tema yang berbeda . Setelah selesai tiap kelompok harus berbelanja ke kelompok lain untuk mendapatkan satu tema yang utuh, dengan peran penjual dan pembeli
3. Pengorganisasian Peserta Didik
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan sub tema yang akan dikerjakan. Satu kelompok bisa terdiri dari 3-5 anak.
4. Pembimbingan dan Evaluasi
Dengan didampingi guru tiap kelompok mempelajari dan menyiapkan sub tema materi yang telah diberikan. Setelah selesai kemudian dilakukan “ shopping “
Pada akhir kegiatan , dilakukan presentasi dan diskusi kelas dengan penguatan dan refleksi dari guru.
5. Penghargaan
Guru melakukan refleksi dan penghargaan atas kerja sama kelompok dalam menyelesaikan pembelajaran.
Model Pembelajaran Kooperatif dengan MWS ( Metode Window shopping ) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran ini lebih menekankan pada ketrampilan sosial peserta didik, dan diharapkan peserta didik menjadi lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses melalui “shopping “ atau belanja antar kelompok. Di akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan belanjaan komplit , tentunya dengan konfirmasi dan penguatan dari guru selaku fasilitator.
Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan pada Model Pembelajaran Kooperatif dengan penerapan MWS ini adalah ;
1. Menyampaikan tujuan dan motivasi
Motivasi dan stimulus bisa berupa gambar, video, atau kasus untuk memancing peserta didik ke arah tujuan pembelajaran.
2. Penyampaian Informasi
Gambaran kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Tema utama dibagi menjadi sub-sub tema. Tiap kelompok mengerjakan sub-sub tema yang berbeda . Setelah selesai tiap kelompok harus berbelanja ke kelompok lain untuk mendapatkan satu tema yang utuh, dengan peran penjual dan pembeli
3. Pengorganisasian Peserta Didik
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan sub tema yang akan dikerjakan. Satu kelompok bisa terdiri dari 3-5 anak.
4. Pembimbingan dan Evaluasi
Dengan didampingi guru tiap kelompok mempelajari dan menyiapkan sub tema materi yang telah diberikan. Setelah selesai kemudian dilakukan “ shopping “
Pada akhir kegiatan , dilakukan presentasi dan diskusi kelas dengan penguatan dan refleksi dari guru.
5. Penghargaan
Guru melakukan refleksi dan penghargaan atas kerja sama kelompok dalam menyelesaikan pembelajaran.
No comments:
Post a Comment