Thursday, January 3, 2019

Pilar-pilar Peningkatan Prestasi Siswa


30 Sep @Reportase

Tidak dipungkiri bahwa prestasi siswa di bidang akademik selama ini tetap menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan yang dilakukan oleh guru. Sekolah yang memiliki output dengan nilai akademis tinggi dianggap sebagai sekolah yang berhasil ataupun sekolah favorit. Padahal semestinya tidak hanya nilai akademis saja yang harus diperhatikan.

Nilai output yang dijadikan acuan adalah nilai Ujian Nasional. Terlebih bagi siswa SMP , biasanya nilai ini akan digunakan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Bila memiliki nilai ujian tinggi, maka dia akan lebih leluasa dalam memilih sekolah tingkat di atasnya, meskipun menggunakan system zonasi.

Bapak Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam pembukaan kegiatan peningkatan kompetensi guru mapel IPA ,pada tanggal 19 September 2018 menyampaikan, bahwa ada tiga pilar yang utama dalam peningkatan prestasi siswa. Tiga pilar tersebut antara lain :

1. Pendampingan belajar oleh orang tua

Guru adalah orang tua anak ketika di sekolah, tetapi ketika di rumah mestinya orang tua tetap menjalankan perannya, yaitu mendampingi anak-anak dalam belajar. Dengan demikian sesungguhnya rumah adalah madrasah atau sekolah yang pertama dan utama bagi anak. Di sinilah pentingnya komunikasi antara sekolah dan orang tua, agar anak benar-benar mendapatkan haknya untuk belajar. Banyak kita jumpai di rumah ,anak sudah tak mendapatkan pendampingan, karena orang tua yang tak mau tahu, atau tidak punya waktu untuk anak-anaknya. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi prestasi anak. Prestasi anak tidak sepenuhnya diserahkan kepada gurunya, tetapi orang tua harus turut bertanggung jawab dalam bentuk memberikan pendampingan dengan penuh kasih sayang.

2. Peningkatan Kompetensi guru

Secara legal dan formal kompetensi guru sudah memadai untuk menjadi seorang pendidik, namun seiring perkembangan zaman, guru harus selalu mengupgrade kompetensi yang ada.

3. Pendampingan terhadap 50 % siswa yang memiliki kemampuan rendah

Tidak semua anak terlahir dengan kompetensi yang sama, untuk itu di sekolah guru harus memperhatikan siswanya apalagi yang memiliki kemmapuan di bawah rata-rata. Untuk siswa khusus ini guru atau sekolah harus memberikan pendampingan khusus, sehingga mereka bisa bergerak dan belajar untuk menjadi lebih baik dan tidak ketinggalan dengan teman-temannya.

Selamat berkarya, semoga kita mampu menjalankan tugas kita, mengantar anak-anak bangsa meraih cita-citanya…aamiin…

No comments:

Post a Comment